BANDUNG- Kasus narkoba di kalangan anak muda ternyata sangat memprihatinkan. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat sebanyak 89 persen atau 800 ribu anak muda menjadi pengguna Narkoba.Kepala Bidang Pengendalian Operasi Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Barat Muhammad Nizar menjelaskan dalam survei Badan Narkotika Nasional (BNN) 2008, kalangan muda yang dimaksud masa usia produktif yakni umur 19-30 tahun.
“Mungkin kini prevalensinya bisa jadi meningkat. Bahkan ada juga yang berusia 12 tahun," kata Nizar, usai seminar Anti Kolonialisme gelaran Bikers Brotherhood club motor di Gedung Majestic Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (21/4/2011).
Dia membeberkan, data pengguna narkoba di Jabar pada 2008 sebanyak 2.006 orang. Pada 2009 naik menjadi 5.254 orang, dan pada 2010 jadi berjumlah 4.310 orang.
"Data 2010 turun karena ada alternatif lain selain putau, ekstasi, sabu,” terangnya.
Nizar khawatir, turunnya pengguna narkoba karena makin maraknya narkoba alternatif leksotan dan dekstro. Sehingga yang ditemukan polisi hanya kasus besar seperti sabu, ekstasi, dan ganja.
"Yang masuk ke daerah bukan jenis narkotika, tapi seperti leksotan dan dekstro yang harganya lebih murah," ujarnya.
Artinya, tegas Nizar, narkoba tidak mengenal kelas, tetapi beredar dari kelas atas hingga bawah. Narkoba sudah masuk ke daerah-daerah, misalnya ada di 26 kabupaten/kota di Jabar.
“Mungkin kini prevalensinya bisa jadi meningkat. Bahkan ada juga yang berusia 12 tahun," kata Nizar, usai seminar Anti Kolonialisme gelaran Bikers Brotherhood club motor di Gedung Majestic Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (21/4/2011).
Dia membeberkan, data pengguna narkoba di Jabar pada 2008 sebanyak 2.006 orang. Pada 2009 naik menjadi 5.254 orang, dan pada 2010 jadi berjumlah 4.310 orang.
"Data 2010 turun karena ada alternatif lain selain putau, ekstasi, sabu,” terangnya.
Nizar khawatir, turunnya pengguna narkoba karena makin maraknya narkoba alternatif leksotan dan dekstro. Sehingga yang ditemukan polisi hanya kasus besar seperti sabu, ekstasi, dan ganja.
"Yang masuk ke daerah bukan jenis narkotika, tapi seperti leksotan dan dekstro yang harganya lebih murah," ujarnya.
Artinya, tegas Nizar, narkoba tidak mengenal kelas, tetapi beredar dari kelas atas hingga bawah. Narkoba sudah masuk ke daerah-daerah, misalnya ada di 26 kabupaten/kota di Jabar.
0 komentar:
Posting Komentar