ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb

Selamat datang di Forum Komunikasi Remaja Geduren
Hay..hai..buat kalian semua rekan-rekan anggota FOKREN..
mo lihat berita tentang FOKREN?
Datang dan share bersama saya di blog yang sederhana ini..blog nya anak muda yang kreatif dan inovatif....
Selamat menikmati.....

Banner

Bisakah Pencium Buruk Jadi Pasangan Baik?

Senin, 25 April 2011

CIUMAN sangat memberikan kesan mendalam bagi lawan jenisnya. Tak heran, ciuman kerap dijadikan sebagai patokan penanda karakter seseorang. Lantas, apakah seorang pencium buruk menandakan dia bukanlah pasangan terbaik?

Kesan pertama merupakan kesan terakhir. Mungkin itulah perumpamaan bijak yang sanggup menggambarkan kesan terhadap seseorang. Ketika seseorang mengalami ciuman pertama buruk bisa jadi dia bakal mengesampingkan segala kemungkinan pasangan di masa depan. Benarkah?

“Dengan berat hati saya bilang, ya, saya akan mengakhiri hubungan saya saat itu juga. Jika orang yang saya kencani tersebut bahkan tidak tahu bagaimana ciuman,” kata Ambika Mathur. “Seandainya saya lahir di era di mana untuk memiliki koneksi televisi kabel merupakan masalah besar, mungkin saya akan berkompromi. Tapi dengan begitu banyak pengaruh barat dan eksposur, saya tidak akan menolerir bahwa wanita atau pria masih menjadi pencium yang buruk,” tambahnya, seperti ditulis Times of India.

Sepakat dengan penyataan Ambika, Karan Kharbana, seorang pekerja profesional pun mengatakan hal serupa, “Ciuman adalah ujian sesungguhnya dari cinta, terutama ketika itu dilakukan untuk pertama kalinya. Saya tidak akan pernah mengencani wanita yang tidak tahu seni mencium. Sebuah hubungan bisa jadi akan berantakan hanya karena diakibatkan ciuman pertama yang buruk. Itu tentu masalah besar.”

Pria lainnya, Latika Kapadia merasa bahwa, “Meninggalkan wanita setelah mengalami ciuman pertama yang buruk menurutnya sangatlah berisiko.” Dia menambahkan, “Bagi saya, hal itu memang aturan sederhana yang perlu diberlakukan. Pencium yang buruk akan memiliki perilaku yang buruk pula di ranjang.”

Bagi Kalpana Mishra, hidup adalah kesempatan untuk memberi. “Ya, saya tidak menyangkal bahwa saya pun akan kecewa ketika orang yang saya kencani buta tentang seni ciuman. Ini adalah giliran saya untuk mengajarinya bagaimana mencium yang baik. Saya tentu bisa melatihnya agar dia akhirnya memiliki seni mencium lebih baik lagi."

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar